Perkumpulan Anak Luar Nikah karya Grace Tioso adalah novel fiksi sejarah yang menggugah, mengangkat isu diskriminasi terhadap keturunan Tionghoa-Indonesia melalui kisah Martha Goenawan. Novel ini mengajak pembaca menyelami dampak sosial dan politik dari status “anak luar nikah” yang di alami banyak orang Tionghoa di Indonesia.

Sinopsis Perkumpulan Anak Luar Nikah

Martha Goenawan adalah seorang perempuan keturunan Tionghoa-Indonesia, ibu dari dua anak, dan lulusan ilmu komputer yang hidupnya tampak sempurna. Namun masa lalunya yang kelam terkuak saat sebuah tulisan blog masa remajanya viral. Dalam tulisan tersebut, Martha mengaku pernah memalsukan akta kelahiran demi mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

Pengakuan itu mengancam stabilitas hidupnya: rumah tangganya goyah, pekerjaannya terancam, dan yang paling parah, ia harus menghadapi proses hukum. Di tengah badai kehidupan ini, Martha di paksa untuk kembali menelusuri asal-usulnya sebagai seorang anak luar nikah dan menghadapi stigma yang sejak kecil melekat padanya.


Tema Sentral

  • Stigma Sosial & Diskriminasi
    Novel ini menggambarkan kerasnya realitas sosial yang harus di hadapi oleh anak-anak hasil hubungan di luar nikah, terutama dalam konteks komunitas Tionghoa-Indonesia. Identitas yang sudah tertanam sejak lahir menjadi beban yang terus menghantui.
  • Pencarian Jati Diri
    Martha harus menggali masa lalunya, memahami akar budayanya, dan memutuskan bagaimana ia ingin di kenal di masa depan: sebagai korban keadaan atau sebagai seseorang yang bangkit dan memilih jalannya sendiri.
  • Keluarga dan Pengampunan
    Di balik konflik hukum dan sosial, inti cerita ini adalah tentang hubungan keluarga, penerimaan, dan pengampunan. Bagaimana luka masa lalu bisa memengaruhi generasi berikutnya, dan apakah cinta cukup untuk menyembuhkannya?

Karakter Utama

  • Martha Goenawan
    Tokoh utama, cerdas namun terjebak dalam di lema moral dan sosial. Ia adalah gambaran dari generasi yang terhimpit antara harapan modern dan kenyataan masa lalu.
  • Suami Martha
    Simbol dari nilai-nilai konservatif yang merasa di khianati oleh masa lalu yang selama ini di sembunyikan. Relasi mereka menjadi ujian tentang kejujuran dan kesetiaan.
  • Anak-anak Martha
    Representasi generasi baru yang mulai mempertanyakan konstruksi sosial lama. Mereka menjadi katalis dalam perjalanan batin Martha.

Gaya Penulisan

Grace Tioso menulis dengan gaya yang personal, intim, dan sarat emosi. Ia menggunakan narasi orang pertama untuk membawa pembaca masuk ke dalam batin tokohnya, menghadirkan potret masyarakat yang jarang di sorot. Humor halus dan kegetiran di sandingkan secara apik, menjadikan kisah ini terasa realistis namun tetap menggugah.


Kenapa Harus Dibaca?

  • Mengangkat isu yang jarang di bahas secara terbuka di Indonesia, terutama dalam komunitas Tionghoa.
  • Menyuguhkan konflik internal yang kuat dan relevan bagi banyak orang yang bergulat dengan identitas dan masa lalu.
  • Dibalut dalam alur cerita yang menarik, penuh kejutan, namun tetap menyentuh hati.